Sayup-sayup terdengar Audy menyanyikan Cerita Damai, dengan suaranya yang sejuk.
Langit pun mendung awan kelabu
akankah esok kan kutemui
cerita yang indah
kabar tentang damainya tanahku
reff: ada yang sama
ada yang berbeda
kita memang tak selalu sama sejalan
begitu adanya fitrah manusia
namun haruskah selalu berlawanan arah
dimanakah semangat
kita pernah janji
dengan satu cinta di tanahku
repeat reff
akhirilah
bukankah kita insan yang penuh cinta
repeat reff[2x]
akhirilah
bukankah kita insan yang penuh cinta
akhirilah
bukankah kita insan yang penuh cinta
Lagu ini membuat tenteram di tengah-tengah munculnya kekhawatiran banyak orang bahwa pemilu akan menimbulkan kerusuhan lagi. Beberapa spanduk dibentang di atas jalan raya untuk menghimbau rakyat agar tidak terpancing emosi dan mudah diadu domba. Konflik tampaknya memang akrab di negara kita yang luas ini. Kita berharap rakyat semakin waspada dan memiliki niat yang kuat untuk tetap menjaga perdamaian. Karena sebenarnya konflik tidak memberi keuntungan apapun pada rakyat, justru menghancurkan.
Dari berbagai konflik yang terjadi di Indonesia, kita saksikan begitu sulit untuk meredakannya. Apalagi untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai. Seperti kasus Ambon, misalnya. Para tokoh agama, LSM, berjuang untuk mengembalikan perdamaian di sana. Namun usaha mereka juga akan sia-sia tanpa perjuangan rakyat di lokasi konflik itu sendiri untuk berdamai.
Seperti apa perjuangan rakyat Ambon untuk berdamai? Ada seorang ibu, Ottie Patty, yang menjadi korban kerusuhan. Ia dan keluarganya terpaksa harus keluar dari Batu Merah yang adalah daerah Muslim. Ia lalu bergabung dengan para aktivis Perempuan Peduli Maluku. Ia mengajak teman-temannya yang Muslim untuk kembali ke kampungnya semula yang mayoritas orang Kristen. Begitu pula sebaliknya. Teman-teman Kristen diajak kembali ke kampungnya yang banyak dihuni orang Muslim. Ibu Ottie mendorong teman-teman Muslim yang memakai jilbab, tetap harus mengenakan jilbab saat kembali ke kampungnya. Mereka tetap harus menjadi diri sendiri. Upaya ini tidak mudah dilakukan. Ia menjadi cemoohan orang. Namun lama kelamaan orang memiliki keberanian untuk kembali pulang. Usahanya juga memulihkan pasar yang semula diperuntukkan bagi semua orang. Sejak konflik, pasar di sana pun terpisah untuk masing-masing kelompok, ada pasar Muslim, ada pasar Kristen. Pedagang dari luar Ambon memanfatkan konflik ini, dengan membuat pasar yang terpisah berdasarkan agama.
Dalam situasi seperti itu, saya membayangkan luar biasa sulitnya usaha yang dilakukan untuk mendamaikan rakyat dan memulihkan kehidupan mereka seperti semula. Namun dengan niat yang kuat, perdamaian pun dapat diraih.
Kita, sebagai rakyat, perlu menyadari, para elite politik boleh bertikai, namun rakyat juga boleh menolak menjadi pelanduk di tengah-tengah. Rakyat juga boleh memilih untuk membuat daerah tempat tinggal mereka menjadi kampung harmoni. Menjadi rumah yang nyaman dan bebas dari rasa takut.
Semoga cerita damai akan selalu terdengar di negeri ini….